Dengan kecerdasan
otak yang beliau miliki, maka lengkap sudah kesempurnaan beliau
sebagai manusia. Bahkan bisa dikatakan kecerdasan dan kejeniusan
Rasululah Saw., telah mencapai puncak kesempurnaan yang tidak pernah
dicapai oleh siapapun juga sepanjang sejarah peradaban kehidupan umat
manusia di alam ini, sejak mulai nabi Adam as., sampai akhir zaman
nanti.
Kecerdasan yang
ditambah dengan ketajaman analisa serta pengamatan Rasulullah Saw.,
mampu menembus batas waktu dan alam. Meskipun beliau sebagai Nabi
yang terakhir namun beliau mampu menceritakan kehidupan para Nabi dan
Rasul yang hidup sebelumnya dengan secara detail dan benar. Tidak itu
saja beliau juga mengetahui apa yang akan terjadi di zaman
sesudahnya, mulai dari keadaan umatnya sampai peristiwa hari kiamat.
Pandangannya tajam menembus batas langit dan planet, juga mampu
mengetahui isi kandungan bumi dan lautan, termasuk apa yang terjadi di
alam kubur.
Kecerdasan
seperti ini memang hanya dimiliki oleh orang-orang pilihan Allah,
seperti halnya Nabi Muhammad Rasulullah Saw. Melalui mukjizat ini,
beliau mampu berdialog dengan segala jenis makhluk Allah, mulai dari
binatang, jin, iblis dan malaikat. Hampir seluruh isi jagat raya ini
tidak lepas dari jangkauan pandangannya, baik yang ada didarat,
dilaut, di langit sampai yang ada di dasar bumi.
Kecerdasan
Rasulullah Saw., yang Maha Super Jenius ini telah di jelaskan oleh
Allah dalam firman-Nya :
“Nun, Demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.” (Surat Al Qalam : 1, 2)
Maksud dari ayat
ini adalah ; wahai Rasulullah, akal pikiranmu berada di tingkat yang
tertinggi, Allah yang bersumpah dengan Nun, yang berarti limpahan
karunia Illahi dan bersumpah lagi dengan Al Qalam, pena yang berada
dialam tertinggi dan Rasulullah Saw., pernah mendengar jeritan suara
pena itu di Lauhul Mahfudz tatkala menulis segala sesuatu yang ada,
yang sedang dan yang akan terjadi. Allah bersumpah dengan
makhluk-makhluk yang agung itu untuk menegaskan mengenai keluasan dan
kecerdasan akal pikiran Rasulullah Saw. Beliau jauh dari sifat-sifat
tidak sadar atau kekurangan akal.
Dalam hal ini.
Rasulullah saw pernah bersabda :
“Aku telah di beri sesuatu (Oleh Allah) yang belum pernah diberikan pada seorang pun dari kalangan para Nabi sebelum aku, aku ditolong dengan timbulnya rasa takut (pada musuh), aku di beri kunci (ilmu rahasia) bumi, aku diberi nama Ahmad dan dijadikannya bumi untukku suci (dapat digunakan untuk tayammum dan tempat shalat) dan umatku dijadikan sebaik-baik umat !”
Rasulullah saw
bersabda :
“Aku telah diberi kalam (pengetahuan) yang luas dan kalam itu telah diringkas untukku”.
Abi Abbas ra.,
meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw., pernah bersabda :
“Aku telah diberi kunci pembuka kalam (pengetahuan), kuluasannya dan kesimpulannya”.
Masyarakat yang
dihadapi Rasulullah dalam berdakwah ketika itu adalah kaum paganisme
(penyembah berhala) yang sudah mendarah dan mendaging. Tidak mudah
mengubah pola pikir mereka, jika tidak di imbangi dengan kecerdasan
akal serta kesempurnaan pikiran. Kesempurnaan akal Rasulullah serta
pandangannya yang jauh kedepan, jelas terlihat dalam sikapnya
menghadapi masyarakat sekelilingnya yang dilanda kemelut jahiliyah
dalam semua segi kehidupannya. Akal manusia yang telah sesat pada
saat itu tidak mudah untuk dirubah menjadi akal budi perkerti yang
lurus, benar dan sehat. Karena itu, untuk merubahnya jelas memerlukan
seorang pemimpin yang berpandangan jauh kedepan, berpikiran jernih
dan cerdas. Dalam hal ini Rasulullahlah satu-satu orang yang mampu
dan memiliki persyaratan sebagai seorang pemimpin yang patut dicontoh
dan diikuti oleh umatnya. Sehingga dalam waktu relatif singkat
Rasulullah Saw berhasil merubah kebudayaan Jahiliyah menjadi
kebudayaan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
akhlakul karimah.
Kecerdasan
Rasulullah akan tampak sekali ketika beliau sedang berhadapan dengan
musuh-musuh politiknya juga sasaran dakwahnya. Dengan mengemukakan
argumentasi yang mantap dan rasional maka banyak dari kalangan Yahudi
dan Nasrani yang masuk Islam. Sebab dalil dan argumentasi yang
dikemukakan oleh beliau tidak mampu mereka bantah mengenai
kebenarannya. Adapun diantara mereka masih banyak yang tidak mau
masuk Islam, lebih banyak disebabkan oleh rasa dengkinya terhadap
Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw.,
yang memiliki ilmu sangat luas dan berakal pikiran cerdas merupakan
karunia Allah yang diberikan kepadanya. Sebagaimana yang dijelaskan
Allah dalan firman-Nya :
“dan Allah telah menurunkan kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahi. Dan adalah karunia Allah sengat besar atasmu” (Surat An Nisa’ : 113)
Dengan demikian
Rasulullah memang manusia super jenius diantara makhluk Allah yang
lain, yang kejeniusannya telah mendapat pengakuan dari Allah. Manusia
mana yang mendapat karunia sebesar ini ? Karena berbagai macam kunci
ilmu pengetahuan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat telah
diberikan oleh Allah kepadanya.
Muslim
meriwayatkan dari Anas ra., bahwa Rasulllah Saw pernah ditanya oleh
beberapa orang dan pertanyaan itu sedemikian banyak lagi
bertele-tele, maka beliau naik ke atas mimbarnya seraya berkata :
“Silahkan kalian bertanya kepadaku, tidak ada sesuatu apapun yang
kalian tanyakan melainkan akan aku jelaskan kepada kalian !”. Dalam
riwayat lain ada tambahan : “Selagi aku masih ada di tempat
ini!”.
Muslim
meriwayatkan dari Amer bin Akhthab Al Anshari, ia berkata :
Kami pernah shalat subuh dengan Rasulullah Saw., kemudian beliau naik ke atas mimbarnya berkhutbah, sampai waktu dzuhur, lalu turun sebentar untuk shalat, dan kembali naik ke atas mimbar meneruskan khutbahnya hingga waktu ashar dan turun lagi untuk melakukan shalat ashar dan naik lagi ke mimbar meneruskan khutbahnya yang sangat panjang itu sampai matahari terbenam. Beliau memberitahukan kepada kami, apa yang telah dan yang akan terjadi sampai kiamat, yang paling ingat isi khutbah beliau itu adalah yang terpandai diantara kita.
Al Qur’an yang
diturunkan Allah kepada Rasulullah Saw., telah menghimpun segala ilmu
pengetahuan dan kebenaran Al Qur’an juga merupakan samudra ilmu
yang tidak kunjung kering dan sekaligus sebagai fakta nyata tentang
luas dan menyeluruhnya ilmu pengetahuan beliau.
Abu Daud
meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa ia berkata Demi Allah, entah
apakah teman-temanku masih ingat atau sudah lupa. Bahwa tidak ada
seorang pun pemimpin fitnah yang bakal muncul sampai pada hari akhir,
melainkan telah disebutkan dan diceritakan oleh Rasulullah Saw.,
dengan lengkap beserta nama dan nama ayahnya, termasuk nama suku
kabilahnya.
Allah telah
memberikan kapada Rasulullah Saw., tentang rahasia alam ghaib sejak
awal kejadiannya dan permulaan makhluk, hingga apa yang terjadi kelak
dikemudian hari.
Bukhari
meriwayatkan dari Umar bin Khathab ra., bahwa Rasulullah Saw., pernah
berkhutbah dan memberitahukan kepada kami sejak Allah menjadikan
makhluk hingga masuknya ahli surga ke surga dan penghuni neraka ke
neraka. Ali ra., berkata : Kalau sekiranya aku mengungkapkan isi
kandungan surat Al Fatihah, maka aku sanggup memenuhi isi pikulan
tujuh unta. Ini tidak seberapa bila dibanding dengan kecerdasan dan
ilmu yang dimiki oleh Rasulullah tentang kalam Ilahi.
Abu darda’ ra.,
berkata : tidak satu pun yang ketinggalan dan tidak diberitakan oleh
Rasulullah Saw., kepada kita, sampai-sampai tiada burung yang terbang
di angkasa dengan kedua sayapnya melainkan telah diceritakan oleh
Rasulullah Saw., kepada kita, termasuk segala apa yang patut
diketahui.
Cerita Rasulullah
Saw., kepada para shahabatnya mengenai isi jagad raya ini, termasuk
tentang kehidupan burung, menunjukkan betapa luas pengetahuan beliau
tentang margasatwa. Semua yang diterangkan itu tentunya yang erat
hubungannya dengan kebahagiaan manusia dilihat dari segala seginya.
Tidak ada suatu hal yang bertalian dengan kehidupan ini dan tidak
ada satu jalan menuju kebahagiaan kecuali telah diterangkan oleh
Rasulullah Saw., dengan terinci dan jelas sekali.