Disamping mempunyai kekokohan ruhani, seorang nabi dan Rasul memang sudah selayaknya mempunyai kekuatan dan kekokohan fisik yang tangguh. Hal ini karena dalam tugasnya, Allah memerintahkan untuk sebuah tanggung jawab yang tidak ringan. Amatlah berat tugas seorang Nabi dan Rasul, sebagaimana Muhammad Rasulullah Saw., kekuatan fisik Rasulullah Saw., memang tidak sama dengan manusia biasa, merupakan suatu mukjizat dari Allfh sebagai manifestasi dari kekuasaanNya.
Terkadang
kekuatan beliau membuat para shahabatnya terkejut punuh keheranan. Mereka
benar-benar menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri kekuatan fisik
beliau.
Betapa
tidak ?... dalam kondisi tubuh lemah karena tidak makan tiga hari beliau mash
mampu memukul batu besar hingga hancur bekeping-keping.
Banyak
sekali sekelumit persaksia-persaksan dari para shahabatnya mengenai ketangguhan
fisik beliau.
Menurut sumber riwayat yang
shahih, yang dikisahkan oleh shahabat Jabir. Ia menceritakan sebuah peristiwa
menakjubkan yag terjadi menjelang perang Khandaq yang diliputi suasana
kekhawatiran. Jabir berkata : Ketika itu, kami sedang giat-giatnya bekerja
menggali parit yang hendak kami jadikan benteng pertahanan atau Khandaq. Waktu
itu kami sedang bekerja dengan penuh semangat. Tiba-tiba muncul sebuah batu
besar, yang kalau dibiarka bisa menghalangi berlangsungnya pembuatan parit.
Kami sudah berusaha menghancurkan batu besar tersebut tetapi tidak mampu,
kemudian para shahabat datang menghadap Rasulullah Saw., seraya berkata : “Ini
ada batu besar, kami sudah berusaha menghancurkannya, tetapi kami tidak mampu
!”. Lalu beliau berkata : “Aku saja yang turun!”. Selanjutnya beliau berdiri
menghadap batu besar tadi dengan perutnya diganjal batu karena sangat laparnya,
sebab selama tiga hari beliau tidak makan sesuatu apa pun. Kemudian beliau
mengambil linggis dengan hanya beberapa kali pukulan batu besar tersebut hancur
berkeping-keping (menjadi lembut).1
Kejadian diatas jika tidak
diyakini dengan kekuatan iman, lebih menyerupai cerita maupun dongeng untu
meninabobokan seorang anak kecil tentang seorang yang sangat sakti.
Namun karena Allah memang telah
memberika kelebihan pada kekuatan fisik Rasulullah Saw., diatas rata-rata
kekuatan yang di miliki oleh manusia
biasa. Hal ini dapat dimengerti mengingat tugas dakwah beliau sangat berat yang
membutuhkan kondisi fisik dan mental yang sangat prima. Tidak hanya tiu saja,
dalam hubungan suami istri pun Rasulullah Saw., memiliki kekuatan diatas
rata-rata kaum lelaki.
Mengenal kekuatan fisik beliau
sebagai seorang lelaki terhadap seorang wanita, Qatadah pernah meriwayatkan
dari Anas bin malik ra., ia berkata : Pada suatu saat Rasulullah Saw.,
mengelilingi istri-istrinya dalam satu jan dari waktu malam dan siang, padahal
(waktu itu) istri beliau berjumlah 11 orang. Qatadah berkata : lantas aku
bertanya kepada Anas ra., : “Apakah beliau mampu melakukannya?”. Anas ra.,
menjawab : “Sesungguhnya beliau itu telah diberi kekuatan sama dengan 30
orang!”.2
Dari riwayat Anas ra yang lain, ia
mengatakan : “bahwa Rasulullah saw., pernah mengelilingi istri-istrinya dalan
satu malam, pada hal pada saat itu istrinya ada 9 orang!”.3
Kalau Rasulullah saw., tidak
mempunyai kekuatan lebih pada fisiknya, maka mustahil rasanya orang biasa mampu
melayani istrinya sampai 11 kali.
Kekuatan Rasyulullah saw., dalam
segi fisikal sangat menunjang dakwah beliau dalam menyebar luaskan Islam dimuka
bumi ini. Abu Nuaim dan Al-Baihaqiy meriwayatkan dari ishaq bin yasar ra.,
bahwa Rasulullah saw., pernah berkata kepada Rukanah :”Sebaiknya kamu masuk
Islam!”. Rukanah dengan congkaknya menjawab : “Kalau aku mengetahui bahwa
agamamu itu benar, tentu sudah lama aku masuk !”. Rukanah yang terkenal sebagai
jagoan yang memiliki tubuh yang kekar, besar dan kuat, karena keperkasaan
tubuhnya itu ia ditakuti oleh banyak orang. (Memang saat itu belum ada orang
yang mampu mengalahkan dia berkelahi dengan tangan kosong). Kemudian ia ditanya
oleh Rasulullah Saw. : “Bagaimana kalau seandainya aku dapat membanting dan
menghempaskanmu ke tanah?”.
Mendengar perkataan Rasulullah
Saw., demikian, ia dengan sombongnya berkata : “Coba saja kalau bisa !”. maka
hanya dengan dua kali hentakkan gerakan Rasulullah Saw., ia sudah terhempas
ketanah, mengelepar tak berdaya. Kemudian ia mencoba bangkit kembali, dengan
berkata : “Ini merupakan sihir belaka, Demi Allah aku benar-benar tidak dapat
menguasai diriku, sehingga aku terpelanting jatuh ke tanah.4
Pengakuan Rukanah ini menunjukan
bahwa apa yang terkandung dalam fisik beliau bisa menghancurkan kesombongannya.
Jagoan ini jatuh tersungkur setelah beradu fisik dengan Rasulullah Saw. Padahal
Rasulullah Saw., tidak memegang apapun di tangannya, sedangkan Rukanah adalah
orang yang terkenal kuat dan kekar tubuhnya, ia ditakuti oleh orang-orang Quraisy
sebab ia tidak pernah kalah dalam setiap perkelahian dan adu kekuatan. Dengan
kekalahnnya menghapadapi kekuatan fisik Rasulullah Saw., akhirnya ia masuk
islam.