Nama kecilnya “Abdulka’bah”, lalu di ganti oleh
Rasulullah dengan “Abdullah yang kemudian digelari pula dengan Asshiddiq,
artinya selalu percaya, apa saja yang di sampaikan oleh Rasulullah, ia selalu
percaya dan ialah orang yang pertama sebagai kawan yang mula-mula percaya
kepada Rasulullah. Juga terkenal dengan kesungguhannya dalam segala ucapannya. Nama ayahnya Abuquhafah / Utsman bin ‘Amir, satu
keturunan dengan Rasulullah pada kakeknya Murrah bin Ka’ab. Nama sukunya Attaimy termasuk Quraisy. Nama
ibunya Ummul Khair Salam binti Shakhar bin ‘Amar juga keturunan Taim bin
Murrah. Jadi kedua ibu bapaknya dari suku Quraisy. Beliau dilahirkan di Makkah
pada tahun 537 M. Lebih muda dua tahun dari Rasulullah.
1).Keislamannya
Waktu Rasulullah mendapat kehormatan dari Allah Swt., dengan
dikaruniainya jabatan Kerasulan adalah Abu Bakar orang pertama yang mula-mula
menyambut kedatangan Agama baru itu (Islam).
Rasulullah pernah berkata : Hampir semua yang ku ajak bicara
dalam hal Keislaman, semua menyanggah, dengan alasan begini begitu, kecuali
Abubakar, dia setiap kuajak bicara, semua keterangan yang kusampaikan
diterimanya dengan baik.
Beliau banyak dikunjungi oleh teman-temannya, orang-orang
terkemuka. Kepada mereka Abu Bakar memberikan penerangan tentang Islam.
Hasilnya baik sekali. Banyak di antaranya :
1.
Utsman bin ‘Affan
2.
Tahlhah bin ‘Ubaidillah
3.
Zubair bin ‘Awwam
4.
Abdurrahman bin ‘Auf
5.
Sa’ad bin Abi Waqqash
Mereka itulah para shahabat-shahabat terkemuka yang
pertama-tama memeluk Islam
Waktu kaum Musyrikin sedang mengganas menganiaya para budak
yang masuk Agama Islam, Abu Bakar banyak berkorban mengeluarkan uangnya untuk
menebus mereka dari tangan tuannya, kemudian dibebaskan sebagai manusia yang
mempunyai hak penuh. Tidak lain karena semata-mata Abu Bakar mengharap
keridhaan Allah belaka, demi untuk kemanusiaan.
Diantara mereka yang dibebaskan oleh Abu Bakar ialah Bilal
bin Rabah (juru adzan Rasulullah), Amir bin Fuhairah dll.
Abu Bakar, adalah kawan Nabi yang pertama dan yang setia,
sejak mulai masuk Islam sampai wafatnya.
Satu kehormatan besar bagi Abu Bakar, beliau dapat turut
menemani Rasulullah dalam gua, waktu bersama-sama hijrah ke Madinah. Kehormatan
mana ada tersebut dalam Qur’an.
2).Sebagai Kholifah
Sebelum Rasulullah mangkat, beliau tidak menunjuk siap-siapa
yang menjadi gantinya, sebagai Kepala Negara. Rupanya hal ini Rasulullah
serahkan saja kepada hikmah kebijaksanaan permusyawaratan bersama. Hanya waktu
Rasulullah sering menugaskan Abu Bakar supaya mewakilinya dalam mengimami sembahyang
berjama’ah di mesjid raya (Madinah). Suatu penunjukan kehormatan yang tertinggi
terhadap diri Abu Bakar.
“Persilakanlah Abu Bakar supaya sembahyang bersama-sama
orang banyak!”. Demikian perintah Rasulullah. Ini suatu bukti, bahwa beliau
memang patut dan tepat untuk memangku jabatan Khalifah, selaku pengganti
Rasulullah dan inilah pula rupanya yang dijadikan dasar atas saran yang menjadi
keputusan bersama dalam perngangkatan atas diri beliau dalam memangku jabatan
tersebut.
3).Cara Pemerintahannya
Cara Abu Bakar mengadili sesuatu perkara, pertama-tama di
carinya hukum-hukum yang ada dalam Kitabullah dan dengan hukum-hukum itulah Abu
Bakar memutuskan sesuatu perkara.
Jika tidak ada dalam Qur’an, dicarinya dalam Sunnah dan
Hadits Nabi Saw.
Jika tidak bertemu, beliau tidak segan-segan bertanya kepada
shahabat-shahabat yang lain. “Ada Soal bergini..., begini... Adakah
saudara-saudara tahu bahwa Rasulullah pernah memberi fatwa tentang itu?” “O, ya
ada”, jawab shahabat-shahabat itu. Abu Bakar sangat berterima kasih kepada
mereka seraya katanya “ “Alhamdulullah, masih ada diantara kita yang masih
hafal akan fatwa-fatwa Rasulullah Saw.”
Jika soal itu tidak ditemuinya juga dalam Sunnah dan Hadits
Nabi, baru Abu Bakar mengundang para Shahabat untuk merundingkan soal-soal
tersebut. Jika terdapat persesuaian faham, baru soal itu diputuskan atas
putusan bersama.
4).Rencana Kerja Pemerintahan Abu Bakar
Pertama-tama dalam Rencana Kerja Abu Bakar, setelah memangku
jabatan sebagai Khalifah, ialah mengerahkan pasukan Usamah, dalam rangka
perjuangan Rasulullah dalam memperkembangkan Agama Islam. Berliau mengeruskan
Rencana Raslullah ini dengan tidak ragu-ragu. Walaupun beliau tahu bahwa
Madinah sedang terancam bahaya, dengan timbulnya pemberontakan disana-sini,
diseluruh tanah Arab. Walaupun banyak para shahabat yang menyarankan, supaya
Pasukan Usamah itu lebih baik digunakan untuk memulihkan keamanan dalam Negeri
dulu. Pendapat mana yang disokong dan disampaikan oleh ‘Umar kepada Khalifah.
Tetapi apa jawab Khalifah?
“Demi Allah, sekalipun ada
binatang buas, akan mengoyak-ngoyak tubuhku, sekalipun aku umpamanya, akan
tinggal sendirian di dalam kota ini, sekalipun ada anjing-anjing hutan akan
memangku badanku, sekali-kali aku tidak akan mundur. Demi Allah, akan aku
laksanakan juga perintah Rasulullah ini”
5). Memadamkan Pemberontakan
Kematian Rasulullah Saw., telah
menimbulkan gejala-gejala pendurhakaan bangsa Arab terhadap Agama yang semakin
lama semakin memuncak, membawa negara menghadapi ujian berat.
Hampir di seluruh tanah Arab
timbul pemberontakan-pemberontakan melawan Pemerintah Pusat. Kesatuan umat
Islam manjadi retak dan pecah. Banyak suku-suku Arab yang murtad menyelewrng
dari ketentuan-ketentuan Agama. Untunglah umat Islam masih mempunyai orang kuat
seperti Abu Bakar Shiddiq yang menggantikan kedudukan Rasulullah sebagai
Khalifahnya. Segera beliau bertindak dengan tegas, menumpas kegiatan-kegiatan
nabi-nabi palsu seperti Musailamah dan Thulaihah, sertamembasmi
pemberontakan-pemberontakan dan penyelewangan-penyelewengan kaum yang enggan
membayar zakat. Sekalipun banyak para shahabat yang menyatakan tidak setuju
atas tindakan khalifah dengan jalan kekerasan, namun beliau berjalan terus.
Dengan tegas beliau menyatakan pendiriannya.
6).Perluasan Daerah Islam
Dengan pulihnya keamanan di
seluruh tanah Arab, beliau berpendapat bahwa sudah tiba masanya untuk
laksanakan cita-cita Rasulullah dalam rangka perkembangan Agama Islam di
seluruh permukaan bumi ini. Maka di susunnya satu pasukan besar, yang jumlahnya
tidak kurang dari 40.000 prajurit, sebagian dikerahkan untuk menghadapi tentara
Parsi dan sebagian lagi dikerahkan untuk menghadapi tentara Romawi.
Hampir dalam seluruh pertempuran
umat Islam selalu mendapat kemenangan yang gilang-gemilang. Sebagian tanah
jajaran bangsa Parsi sebelah barat, yaitu tanah Irak dapat diduduki umat Islam
dan sebagian tanah jajahan bangsa Romawi sebelah Timur, Syria dan Palestina
juga dapat diduduki. Semua itu dapat dilakukan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya, ailah selama 28 bulan. Dengan demikian, Abu Bakar adalah
sebagai seorang pembangunan besar dalam membentuk Negara Islam.
7). Pembukuan Al Qur’an
Berhubung banyaknya para Shahabat
yang gugur dalam pertempuran-pertempuran diatas, diantaranya banyak para ahli
hafal Qur’an, maka ‘Umar menyarankan kepada Khalifah untuk menghimpun
catatan-catatan Al Qur’an yang mereka tulis diatas kulit, tulang-belulang dan
pelepah-pelepah daun kurma.
Demikianlah kumpulan
catatan-catatan Qur’an itu, disimpan baik-baik dalam rumah Khalifah Abu Bakar,
selama beliau hidup. Seterusnya pindah ke tangan ‘Umar.
Lalu pindah ke tangan Hafshah,
bekas istri Rasulullah. Dengan demikian, Abu Bakar telah menymbangkan darma
baktinya yang sebesar-besarnya terhadap Islam
8). Tidak Pilih Kasih
Di rumah Abu Bakar ada satu ruangan
kamar, yang digunakan oleh beliau untuk Baitulmal. Uang perbendaharaan Baitumal
itu dibagi-bagikannya kepada fakir-miskin sama rata sama banyak, dengan tidak
pilih kasih.
Dari uang itu ada juga beliau
belikan unta, kuda dan alat-alat senjata guna perlengkapan Sabilillah.
Tempo-tempo beliau belikan kain dan baju, untuk di berikan kepada janda-janda
di Madinah. Sesudah Abu Bakar wafat, Umar bersama-sama Shahabat-shahabat lain,
memeriksa Baitulmal Negara. Tetapi sedihampun tidak ada tersimpan dalam kas.
9).Perjuangannya Total Hanya
Untuk Allah dan Rasul-Nya
Kata Rasulullah Saw.,
: “Buat saya tidak ada harta yang lebih berharga dari pada harta yang saya
terima dari Abu Bakar”.
Mendengar itu, Abu Bakar menangis
kegirangan, seraya berkata : “Aku, jiwa ragaku dan semua hartaku, adalah
untukmu ya Rasulullah!”
Berkata ‘Umar : “Pernah
Rasulullah menganjurkan beramal / derma, waktu itu kebetulan saya punya uang
banyak, ini kesempatan baik kata saya dalam hati, sekarang baru saya dapat
menyaingi Abu Bakar dalam beramal”
Saya datang kepada Rasulullah
dengan membawa separuh harta kekayaanku. Saya serahkan kepada Rasulullah.
Rasulullahpun merasa kagum, ia
bertanya : “Apa yang kau tinggalkan untuk keperluan keluargamu, ‘Umar?”
“Sebanyak inilah”. Sahutku
Lalu datang Abu Bakar membawa
seluruh kekayaannya.
Rasulullapun bertanya : “Apa yang
kau tinggalkan untuk keperluan keluargamu, Abu Bakar?”
Cukuplah aku tinggalkan buat
mereka Allah dan Rasulnya”. Jawab Abu Bakar.
“Aku kalah, aku tidak dapat
menyaingi Abu Bakar, dalam segala-galanya”. Kataku (‘Umar) pula dalam hati.
10). Umar Penggantinya
Inilah wasiat Abu Bakar bin Abu
Quhafah, waktu hendak meninggal dunia, dimana kafir jadi mu’min, dimana
pendurhaka jadi orang yang bertaqwa, dimana pendusta jadi benar bicaranya.
Dengan ini saya menunjuk Umar bin Khatthab, selaku ganti saya dalam menjabat
Khalifah. Jika ia bertindak secara adil, maka itulah pertimbanganku dan
begitulah harapanku.
Tetapi jika ia berbuat dhalim,
maka itu diluar pengetahuanku, sebab saya tidak tahu barang yang gaib.
Orang-orang yang dhalim, tentu akan mengetahui akibat perbuatannya nanti.
11). Abu Bakar Wafat
Ketika sakitnya semakin berat,
beliau berpesan kepada Aisyah, supaya dimakamkan disamping Rasulullah dan itu
baju yang dua potong, pesan beliau seterusnya, supaya dicuci untuk kafanku
nanti. Tak usah yang baru. Orang yang hidup lebih patut memakainya dari pada
yang mati.
Pada malam selama tanggal 22
jumadil akhir tahun 13 H, Khalifah Abu Bakar menghembuskan nafasnya yang
terakhir, dengan ucapan : “Ya Allah, semoga saya mati sebagai muslim dan dapat
menyusul para Shalihin”.
12). Sambutan Belasungkawa
dari Ali
Semoga Allah merestuimu ya Abu
Bakar. Engkau adalah manusia pertama yang mula-mula memeluk Islam. Engkau
adalah orang yang paling subur keimanannya, paling kuat keyakinannya, engkau
adalah orang yang paling membela terhadap Rasulullah dan Islam, juga terhadap
umatnya. Engkau adalah orang yang paling mirip budinya dengan Rasulullah dalam
keunggulannya dan caranya memimpin umat. Semoga Alah mengganjarmu
berganda-ganda atas jasa-jasamu terhadap Islam, terhadap Rasulullah dan
terhadap umat Islam.