Dari Abbas RA. “Nabi
Saw (menyengaja) berbekam sedang beliau dalam keadaan shaum” HR. Bukhari
Adakah yang masih meragukan dan membantah ini?
Bahwa Bekam mampu mengeluarkan
toksid atau zat-zat yang meracuni tubuh dan zat sisa metabolisme tubuh yang
sudah tidak dibutuhkan.
Bahwa Bekam pada titik sunah
dapat menyembuhkan penyakit yang telah dibuktikan dengan radio aktif teknesium
perteknetat perifer langsung ke organ mempengaruhi hormon insulin, adrenalin,
conticontropin, oestrogen, progesteron dan testoteron. Melalui sistem sentral
mempengaruhi hipotalamus dan pituatary otak untuk mengeluarkan hormon ACTH,
TSH, FSH dan ADM.
Bahwa Bekam mampu meningkatkan
sel darah putih (leukosit) yang berperan melindungi tubuh dari penyakit.
Bahwa Bekam meningkatkan
aktifitas fagostik, imunoglobin, sel T Helper dan E-rosette yang kesemuanya
adalah sel dalam sistem pertahanan tubuh.
Bahwa Bekam mampu mengakibatkan
pelepasan seretonin, bradikinin dan slow reacting substance (SRS) disertai
pelepasan corticotrophin releasing factor (CRF) dan adenohipofise yang
berfungsi menyembuhkan peradangan dan infeksi. Bahwa ketika proses Bekam
terjadi pelepasan zat endomorphin, ACTH sehingga otot menjadi rileks.
Sehat dengan Shaum
Salah satu kelebihan kita dalam
mengikuti Sunnah Rasulullah Saw., adalah bahwa setiap detailnya merupakan
tuntunan yang aplikatif serta mengandung hikmah dan manfaat bagi kehidupan.
Telah dimaklumkan oleh para pelaku sejarah, mulai dari Rasulullah Saw. sendiri,
para sahabat sampai kepada para sepuh kita yang setia kepada sunnah, hidup
mereka berkah dan dianugerahi kesehatan yang luar biasa.
Komitmen kita dalam mengikuti
sunnah memberikan kita pelajaran penting dalam usaha kita menggapai kesehatan
jasmani dan rohani. Bahwa setiap perilaku hidup Rasulullah Saw., jika kita
pelajari dan amalkan akan menuntun kita kepada perilaku sehat yang paripurna.
Salah satu Sunnah Rasulullah
Saw., yang jarang kita lirik, padahal ia sangat diutamakan dalam ikhtiar
mengusahakan dan menjaga kesehatan adalah “Shaum”.
Dari Abu Hurairah Ra., berkata “Kekasihku Saw., berpesan tiga hal kepadaku, yakni agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan, menjalankan dua rakaat Dhuha dan shalat witir sebelum tidur” HR. Bukhari
Ada 2 peristiwa menakjubkan yang
berlaku di dalam tubuh ketika melakukan shaum.
1. Rekontsruksi Sel-sel
Tubuh
Pada saat
berpuasa tubuh akan melakukan pembentukan sel-sel secara optimal dan
meningkatkan kemampuan fungsionalnya yang tidak dilakukan ketika sedang tidak
berpuasa, karena ketika tidak berpuasa sebagian besar energi didistribusikan
untuk membantu proses pencernaan.
Dr. ‘Abdul Jawwad Ash-Showi berkata : “Zat asam amino membentuk infra struktur sel-sel tubuh. Pada saat berpuasa asam-asam amino yang baru terbentuk dari makan ini berkumpul dengan asam-asam hasil proses pencernaan.”
Puasa yang
dianjurkan dalam Islam merupakan suatu sistem ideal dalam memelihara
fungsi-fungsi di dalam tubuh, khususnya sel-sel Hepar (Liver), serta shaum mampu menjaga
keseimbangan lemak dalam tubuh.
2. Pembersihan Tubuh dari Racun
Pada
saat berpuasa cadangan lemak dalam tubuh akan didistribusikan dan
dikonsentrasikan di Hepar (Liver), sehingga keadaan ini memudahkan agar Hepar (liver) melakukan
proses oksidasi untuk menekan racun-racun keluar.
Racun dalam tubuh akan di rubah oleh Hepar (Liver) menjadi zat yang tidak berbahaya lalu mengeluarkan dari beberapa sistem Eksresi (proses pembuangan zat metabolisme baik berupa zat cair maupun zat gas) seperti keringat, air kencing dll, dan pembuangan racun dari sistem Defekasi (pengeluaran zat sisa hasil pencernaan) seperti feses (tinja) melalui anus.
Racun dalam tubuh akan di rubah oleh Hepar (Liver) menjadi zat yang tidak berbahaya lalu mengeluarkan dari beberapa sistem Eksresi (proses pembuangan zat metabolisme baik berupa zat cair maupun zat gas) seperti keringat, air kencing dll, dan pembuangan racun dari sistem Defekasi (pengeluaran zat sisa hasil pencernaan) seperti feses (tinja) melalui anus.
Proses
rekontruksi sel yang sangat cepat pada saat berpuasa juga mengakibatkan
aktifitas sel-sel mencapai puncak kemampuannya, sehingga lebih mudah dan cepat
dalam membunuh bakteri dan berbagai ancaman mikroorganisme patogen lainnya di
dalam tubuh
Dr.
Mack Fadon, seorang pakar pengobatan internasional berpendapat, “Setiap
orang perlu berpuasa, sekalipun ia tidak sakit, karena racun-racun makanan dan
obat-obatan berkumpul di dalam tubuh memberatkannya dan menjadikannya seperti
orang sakit, sehingga badannya menjadi kurang fit. Jika seorang berpuasa maka
ia terbebas dari beban-beban racun-racun ini dan merasakan dirinya lebih fit
dan kuat yang mungkin tidak dirasakan sebelumnya.”
“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” Qs. Al Baqarah : 184
Sahum +
Bekam = Double Impact detoxification
iklan
Suka Pakai Kaos?
Ingin tampil Casual tapi tetep Religius? Solusinya ini Kaos Dakwah Islami dengan ratusan desain bertema islami yang tentunya sangat nyaman kamu pakai.
Cocok buat hadiah atau baju lebaran nanti.
Kunjungi Situsnya Sekarang
“Rasulullah
Saw., menyengajakan berbekam ketika shaum, karena khasiat bekam ketika shaum
menjadi 2 kali lipat, shaum mampu mengangkat racun, melebarkan pembuluh
darah, menguatkan jantung, ginjal, paru dan limpa.”
|
Dari Abbas Ra. “Nabi SAW (menyengaja)
berbekam sedang beliau dalam keadaan shaum” HR. Bukhari
Mekanisme shaum yang luar biasa manfaatnya bagi tubuh, akan
menjadi sangat berkesan jika disinergikan dengan hijamah/bekam.
Shaum mampu mengangkat toksin dan sel-sel yang sudah tidak
diperlukan kepermukaan tubuh, sehingga sangat ideal jika pada saat yang sama
juga dilakukan terapi bekam, karena racun yang sudah ada di permukaan tubuh
akan tersedot tuntas oleh hisapan kop bekam.
Shaum juga mampu melebarkan pembuluh darah, sehingga bekam
pada saat shaum merupakan bekam dalam kondisi sirkulasi darah yang sangat baik.
Ini menyebabkan kesan dari proses bekam akan cepat direspon oleh tubuh,
sehingga tujuan utama dari proses pembekaman yakni meningkatnya fungsi imunitas
tubuh akan cepat dicapai dalam kondisi shaum tersebut.
Rasulullah Saw., dan para sahabat sudah terbiasa melazimkan
(baca : merutinkan berbekam ketika shaum, karenanya dengan izin Allah mereka
hidup dalam kesehatan yang paripurna/holistik.
Seorang sahabat yang sangat istiqomah dalam mengamalkan
berbekam ketika shaum salah satunya adalah Ibnu Umar Ra., seorang sahabat yang
dikenal sangat teguh memegang sunnah Nabi Saw., Bukhari meriwayatkan bahwa Ibnu
Umar Ra., biasa berbekam dalam keadaan berpuasa, sampai ketika ia semakin tua
dan fisiknya menjadi lemah, maka ia meninggalkan berbekam di siang hari ketika
shaum namun tetap melakukannya pada malam harinya.
Inilah sedikit dari luasnya hikmah yang dapat kita ambil
dari untaian Sunnah Rasulullah Saw., yang mulia, kemodernan perihidup yang
telah ada sejak 14 abad lalu dan hampir terlupakan oleh kita sebagai ummatnya.
Dapatkan pulsa gratis All Operator di androidmu
hanya dengan klik tombol dibawah ini