Istighfar, Penutup Cela dan Penyempurna Kekurangan
Orang yang berpuasa senantiasa akan butuh beristighfar. Dengan istighfar, dia menyempurnakan kekurangan yang ada ketika berpuasa. Dengan istighfar dia memperoleh rahmat Allah, dan dengannya dia menutup seluruh amal shalihnya.Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata,
“Menggunjing akan merobek puasa, sedang istighfar akan menambalnya. Siapa saja di antara kalian yang mampu untuk berpuasa dengan adanya tambalan (diiringi dengan istighfar), hendaklah dia melakukannya." Lathaif al-Ma’arif hlm. 232.
Al-Hasan mengatakan,
الرحمة تنزل متى تدرون ال فإنكم اإلستغفار من أكثروا
“Perbanyaklah istighfar karena kalian tidak tahu kapan rahmat diturunkan.” Lathaif al-Ma’arif hlm. 232.
Dan waktu yang paling tepat untuk memanjatkan istighfar adalah di akhir malam setelah melakukan tahajjud. Allah ta’ala berfirman,
“Dan di akhir-akhir malam mereka beristighfar kepada Allah.” [adz-Dzariyat : 18].